Hosting Unlimited Indonesia

Berkah Menghafal Al-Qur’an, Mahasiswi Kedokteran Ini Sekali Baca Buku Pelajaran Langsung Paham dan Hafal


Minggu, 23 Agustus 2015

fahimquran.blogspot.co.id
Islamedia – Menjadi penghafal Al-Qur’an ternyata banyak keberkahan hidup yang mengikutinya, hal ini sudah dibuktikan oleh mahasiswa kedokteran yang bernama Syayma Karimah. Syayma mengaku telah mendapatkan keberkahan-keberkahan dalam hidupnya sejak dirinya menghafal Al-Qur’an.
Saya sering cerita ke umi saya. Kata beliau, menghafal Alquran ini banyak keberkahannya. Di samping motivasi dari keluarga, motivasi dari sekolah juga selalu mengingatkan banyak sekali keutamaan yang akan Allah berikan. Yang paling membuat saya termotivasi, nanti di akhirat bisa memberikan jubah dan mahkota kemuliaan kepada orang tua” ujar Syayma sebagaiman dilansir Republika, Senin (27/7).

21 Vitamin untuk Meningkatkan Stamina dalam Menghafal Al Qur'an (Habis)


17. Akankah kita menyerah sebelum pertandingan benar-benar selesai?
Tiap orang memiliki daya tahan (endurence) dan fokus yang berbeda-beda dalam menghafal, sehingga tidak jarang para santri itu berhenti di tengah perjalanan alias belum tuntas 30 juz, kendati banyak juga yang selesai tuntas. Terkadang ketidaktuntasan tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal, misalnya lingkungan menghafal yang kurang kondusif dan lemahnya dukungan keluarga. Bisa juga masalah muncul dari lemahnya motivasi internal.

Sejak awal, mestinya santri atau mahasiswa mengidentifikasi kemampuan dirinya. Apakah dia memiliki daya tahan dan fokus yang kuat? Apa dia juga memiliki motivasi yang tinggi? Proses identifikasi tersebut dilakukan dengan cara menghafal juz 30 terlebih dahulu. Juz 30 atau yang lebih dikenal dengan juz ‘amma memiliki karakteristik ayat dan surat yang pendek-pendek. Tentu dengan karakteristik seperti ini, juz 30 menjadi lebih mudah dihafal dibanding juz-juz lain dalam al-Quran. Dengan kemudahan tersebut, seorang santri akan mampu meraba sendiri kemampuan menghafalnya. Kalaupun dia terhenti di tengah jalan, tidak akan sia-sia. 

21 Vitamin untuk Meningkatkan Stamina dalam Menghafal Al Qur’an (Bagian 3)


13. Betapa sejuknya hati, bila Al-Quran menghiasi setiap kegiatan dalam keseharian kita
Kesejukan dan kedamaian hati bisa disebabkan oleh banyak hal. Adakalanya kedamaian hati muncul karena ketercukupan materi dan keterpenuhan kebutuhan finansial. Bisa juga kedamaian hati itu datang melalui dzikir dan membaca al-Quran. Sebagaimana firman Allah: Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Artinya, semakin banyak kita membaca al-Quran, semakin lama pula tingkat kedamaian yang menyelimuti kita.

Al-Quran bisa dibaca secara fleksibel kapan saja; pagi, siang, sore, petang, malam, tengah malam, saat senang, saat susah. Demikian juga, ia bisa dibaca dimana saja; di atas sajadah, di atas kasur, di atas kendaraan, sambil jalan, sambil beraktifitas. Fleksibilitas tersebut hanya dapat dilakukan bila yang bersangkutan hafal al-Quran secara lancar.

21 Vitamin untuk Meningkatkan Stamina dalam Menghafal Al Qur'an (Bagian 2)


7. Begitu indahnya, jika kubur orang tua kita selalu bersinar lantaran al-Quran yang selalu kita baca
Sebagai orang beriman, kita meyakini akan adanya siksa kubur dan akherat. Juga kita meyakini bahwa al-Quran yang kita baca pasti akan sampai pada orang yang telah meninggal. Cepat atau lambat orang tua kita pasti berpulang ke hadirat ilahi rabbi. Alangkah indahnya, jika kubur orang tua kita yang sempit dan gelap, bertaburkan cahaya al-Quran. 

Orang yang hafal al-Quran secara umum memiliki intensitas bacaan yang lebih tinggi dibanding dengan yang tidak, sehingga peluang untuk mendoakan dan mengirimkan pahala pada orang tua, lebih terbuka. Abu Ja’far meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa orang mukmin itu apabila diletakkan di dalam kuburnya maka kuburnya itu dilapangkan 70 hasta, ditaburi harum-haruman dan ditutup dengan kain sutera. 

21 Vitamin untuk Meningkatkan Stamina dalam Menghafal Al Qur'an (Bagian 1)


Oleh. Syafaat, M.Ag

Belajar dan menghafal al-Quran selama ini identik dengan aktifitas para santri yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren, sementara para pelajar dan mahasiswa lebih sering dikaitkan dengan aktifitas belajar ilmu-ilmu umum dan teknologi modern. 

Mungkin terbilang langka mahasiswa hafal al-Quran ataupun dosen hafal al-Quran. Padahal kalau mau berkaca pada sejarah ilmuan-ilmuan muslim yang fenomenal dalam bidang filsafat dan sains pada abad pertengahan Islam, kita pasti akan mendapatkan segudang contoh orang-orang yang mumpuni di bidangnya, dan mereka rata-rata hafal dan menguasai al-Quran. Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ar-Razi  dll, mereka adalah sosok ilmuan yang komplit, rumus-rumus fisika, kimia, astronomi dikuasai, tafsir, hadis, fiqh juga dipahami secara mendalam.

Ada 140 Hafizh Penghafal Al Quran di Parlemen Mesir

Ensiklopedia Anak Pintar
Parlemen Mesir atau yang disebut dengan Majelis Asy Syaab, pasca jatuhnya Husni Mubarak dalam Revolusi Musim Semi Arab, ternyata beranggotakan orang-orang sangat luar biasa. Dari hasil Pemilihan Umum selama tiga kali putaran di seluruh Propinsi Mesir, partai-partai berbasis Islam seperti Partai Kebebasan dan Keadilan dari Ikhwanul Muslimin dan Partai An Nur dari kelompok Salafi menduduki mayoritas kursi parlemen. Selain itu masih terdapat juga berbagai kelompok Islam lain yang lebih kecil.

Kisah Seorang Hafizh Qur'an Jadi Imam Masjidil Haram

Ensiklopedia Mukjizat Al Quran dan Hadis

Di antara kita paling sering mendengar murothal atau tilawah quran dari Syaikh ‘Abdurrahman Sudais hafizhohullah. Beliau adalah salah satu imam dan khotib Masjidil Haram, Makkah Al Mukarromah. Lihatlah suaranya begitu merdu dan lantunan qur’annya begitu syahdu. Beliau tidak hanya hafizh quran, namun beliau juga menjadi spesialis ilmu fiqih. Bagaimana cita-cita beliau di masa kecil? Berikut ceritanya.
Ketika Syaikh Sudais dalam usia anak-anak, ibunya selalu mengatakan padanya, “Wahai ‘Abdurrahman, hafalkanlah qur’an. Insya Allah engkau akan menjadi imam masjidil Harom.” Demikian dorongan motivasi dari ibunya agar Syaikh Sudais kecil bisa termotivasi menghafalkan qur’an.

Subhanallah, Anak Kepala Suku Asmat Hafiz Quran


REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Pengiat dakwah Papua, Fadlan Garamatan begitu bahagia saat syiar Islam pada suku Asmat melahirkan satu Muslim yang nantinya akan memainkan peranan penting bagi kemajuan Islam di Papua.

“Alhamdulillah, hari ini kita meyaksikan sebuah kemajuan dimana dalam, bayangan saya akan datang Muslim baru berjumlah ribuan yang berasal dari suku Asmat,” kata dia selepas membimbing keluarga Umar Abdullah Kayimter mengucapkan Syahadat di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi, Ahad (19/2).

Mahasiswa Penghafal Alquran Lebih Cerdas


SURABAYA--Ada cerita menarik dari Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Drs H Syaifullah Yusuf, tentang secuil hikmah dan manfaat bagi penghafal Alquran. Menurut wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini, penghafal Alquran ternyata lebih cerdas dibanding orang lain yang hanya bisa membaca dan tidak hafal. "Ini sudah dibuktikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang," kata Gus Ipul saat memberi sambutan dalam Silaturami Alquran Bayan di Hotel Sahid Surabaya, kemarin.


Selama ini, kata Gus Ipul, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memang menerapkan kebijakan cukup langka. Perguruan tinggi ini memberikan perlakukan istimewa kepada para mahasiswa maupun calon mahasiswa yang hafal Alquran. Para mahasiswa dan calon mahasiswa hafal Alquran ini dibebaskan dari SPP dan biaya pendidikan lainnya aliat gratis kuliah di UIN Malang sampai lulus.

Hafal Al-Quran Sarat Wajib Kelulusan Sekolah


BANGKALAN -- KH Imam Buchori Cholil Koordinator Daerah (Korda) Badan Silaturahmi Ulama Madura (Basra) Kabupaten Bangkalan mengusulkan agar Pemkab dan DPRD Bangkalan memasukkan wajib hafal Ayat Suci Al Quran bagi siswa SD dan SMP. Usulan ini disampaikan terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Bangkalan.

Bahkan jika perlu dan memungkinkan lanjut Imam, membaca Al-Quran menjadi salah satu syarat kelulusan siswa ketika ujian akhir sekolah (UAS) atau Ujian Akhir Nasional (Unas) untuk diterapkan khusus di Bangkalan. Dengan harapan pemuda- pemuda dan generasi Madura khususnya Kabupaten Bangkalan kedepanya menjadi ikon Islam yang beradab dan bertaqa kepada Allah

"Kapan akan kita mulai jika hanya rencana-rencana saja. Bangkalan harus berani dan menjadi garda terdepan dalam syiar agama Islam. Dengan membangun mental pemuda dengan agama yang tangguh maka kedepan bangsa ini akan menjadi bangsa maju agamanya dan maju tehnologinya," terang Imam Buchori Rabu (5/7)

Terlahir Dengan Jantung Bocor, Anak Palestina Hafal Al Qur’an Dalam Waktu 9 Bulan


JAKARTA, Selasa (Sahabatalaqsha.com) : Paltimes, tadi malam (sore hari waktu setempat), Senin 13 September, mengangkat kisah anak Palestina termuda yang telah hafal seluruh isi kitab suci Al Qur’an, Mahmud Ahmad Salamah, yang kini duduk di kelas 5 sekolah dasar. Mahmud kecil tumbuh bersama Al Qur’an sejak ia berusia 4 tahun. Saat itu ia dapat membaca Al Qur’an pada halaman berapa saja dengan bacaan yang baik dan benar tanpa dituntun oleh siapa pun ketika membacanya, sehingga membuat siapa pun yang mendengarnya terkagum-kagum.
Mahmud Salamah (11 tahun) mulai menghafal Al Qur’an dengan dorongan orangtuanya. Setelah 2 hari ia mengikuti Program Tahfizh Al Qur’an di Masjid Ar Rahmah di kawasan Al Amal, sebelah barat kota Khan Yunis, ayahnya meninggal dunia. Ia pun menjadi anak yatim, dan merasakan tahun-tahun getir kehilangan sosok seorang ayah setelah itu. Kesedihan karena wafatnya sang ayah sempat membuatnya sejenak terhenti menghafal Al Qur’an, sampai suatu waktu semangatnya untuk menghafal kitab suci umat Islam itu kembali menguat ketika ia mendapatkan teman yang mendukungnya. Saat itu ia duduk di kelas 3 sekolah dasar.

Ahmad Mujahid sang Hafidz Qur’an

Sosok santri yang pendiam ini acapkali membawa suasana yang dingin dan nyaman. Orangnya yang kalem dan untaian senyum yang selalu mengembang, membuat siapapun merasa nyaman di sampingnya. Boleh jadi, pembawaannya yang seperti itu karena amanah yang luar biasa. Anugerah dari Allah SWT kepadanya berupa kemampuan untuk menghafal qur’an di masa-masa sekolah menengah tingkat atas.
Saat ini, mujahid disibukkan dalam upaya untuk mengukir prestasi di kampus ITS jurusan Sistem Informasi. Selain itu, sang mujahid ini  juga sedang aktif mengendarai divisi kajian di Lembaga Dakwah Jurusan Sistem Informasi yang biasa dikenal dengan nama KISI (Kajian Islam Sistem Informasi). Di samping sibuk di jurusan, pemuda asal solo yang saat ini ber-IPK 3,24 ini juga aktif di lembaga Dakwah Kampus ITS bernama Jamaah Masjid Manarul Ilmi.

Yakub Chisir: 11 Tahun Hafidz Quran dari Negara Yang Terjajah Russia

Asia Tengah adalah benteng Islam selama berabad-abad. Tidak seorang pun membaca sejarah Islam dapat mengabaikan pengaruh kota-kota seperti Bukhara atau Samarkand, yang menghasilkan para ulama besar Islam.
Tetapi kondisi keimanan rakyat jatuh pada masa-masa sulit, terutama selama masa invasi Soviet dimana agama tak dianggap oleh Negara komunis itu dan ateisme disebarkan oleh Soviet. Namun api Islam itu, bagaimanapun, tetap menyala bahkan di masa yang paling sulit oleh beberapa penganut yang konsisten.
Di antara mereka adalah keluarga Yakub yang diwakili Chishir Kazakhstan di yang baru saja menyelesaikan Alquran Internasional Dubai Award (DIHQA). Chishir adalah peserta termuda

Membangkitkan Simpati bagi Penghafal Alquran

Laporan utama Oleh Indah Wulandari 

Perlu dipikirkan agar para penghafal Alquran memperoleh pendidikan tinggi."Jangan sampai penghafal Alquran di mata Allah terhormat namun ekonominya lemah." Nada mengingatkan ini disampaikan oleh Ketua Jamiiyatul Qurra wal Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama, KH Abdul Muhaimin Zen. Ia mengungkapkan, selama ini banyak kiai hafal Alquran yang mengajar namun belum mendapatkan perhatian. 

Mereka tersebar di pesantren-pesantren tradisional di kampung maupun memberi pengajaran secara individu. Mereka tak pernah mengeluh dan

Penghafal Alquran di Jabar akan Diberi Penghargaan

Senin, 29 November 2010, 17:40 WIB
BANDUNG--Tidak banyak orang-orang yang menghafal Alquran (Hafidz). Meskipun, para penghafal kitab suci itu begitu agung di hadapan Allah, namun hingga saat ini para penghafal itu masih sedikit sekali, baik dalam skala nasional maupun di Jawa Barat sendiri.

Mereka menghafalkan Alquran, tentu saja tidak karena keinginan mendapatkan pemberian atas hafalan mereka. Mereka melakukan itu untuk mendekatkan diri dan sebagai alat mencapai ridha-Nya. Kendati demikian, merupakan sebuah penghargaan besar jika pemerintah dapat meringankan beban hidup mereka.